SWITCH adalah perangkat inti
dalam local area network kabel atau pun LAN nirkabel. Switch Jaringan menerima
sinyal dari setiap komputer di jaringan melalui kabel Ethernet dalam jaringan
kabel atau gelombang radio dalam LAN nirkabel. Dalam kedua kasus ini, switch
jaringan mengarahkan lalu lintas di LAN, memungkinkan komputer untuk berbicara
satu sama lain dan berbagi sumber daya.
Sebuah
switch jaringan berjalan dalam modus full-duplex, yang berarti mesin di LAN
dapat menerima dan mengirimkan data secara bersamaan. Ini jauh lebih cepat
daripada hub jaringan, perangkat alternatif yang melayani tujuan yang sama
sebagai saklar tetapi beroperasi di modus half-duplex, yang memungkinkan setiap
mesin atau node baik untuk mengirim atau menerima pada suatu waktu tertentu.
Perbedaan
utama antara lain switch jaringan dan hub adalah bahwa switch mengirimkan lalu
lintas discriminately, menggunakan alamat untuk mengarahkan lalu lintas paket
persis di mana mereka harus pergi. Sebaliknya, hub jaringan menyebarkan semua
lalu lintas informasi pada jaringan ke semua node, mengandalkan filter dalam
setiap mesin untuk membuang paket-paket tidak ditujukan. Hal ini membuat
jaringan yang menggunakan hub sangat rentan terhadap “packet sniffers”.
Secara
teknis, switch jaringan beroperasi pada lapisan dua (Data Link Layer) dari
model OSI. Switch jaringan secara fisik dan fungsi hampir identik dengan
Ethernet Hub dan sering saling menggantikan dalam penggunaan. Namun switch
adalah pengembangan dari Ethernet Hub yang diberi fasilitas lebih (dan harga
sedikit lebih tinggi) daripada hub.
Tidak
seperti hub, switch jaringan mampu memeriksa paket data yang diterima,
menentukan sumber dan perangkat tujuan masing-masing paket informasi, dan
melanjutkan informasi serta data secara tepat. Dengan membatasi pesan hanya
terhubung pada perangkat yang dimaksudkan, switch jaringan lebih menghemat
bandwidth jaringan dan menawarkan kinerja yang umumnya lebih baik daripada hub.
Seperti
hub, switch Ethernet merupakan implementasi jaringan komputer yang paling umum.
Mainstream Ethernet switch jaringan mendukung baik 10/100 Mbps Fast Ethernet
atau Gigabit Ethernet standar (10/100/1000). Kebanyakan konsumen menggunakan
switch jaringan empat atau delapan koneksi untuk perangkat Ethernet. Switch
dapat terhubung satu sama lain, yang disebut daisy chaining metode untuk
menambahkan jumlah perangkat LAN.
CIRCUIT SWITCHING
Circuit
switching digunakan pada jaringan telepon umum dan merupakan dasar untuk
jaringan swasta yang dibangun pada saluran sewaan dan menggunakan on-site
circuit switching.
I.
Jaringan Switching
Untuk transmisi
data, komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui transmisi data dari
sumber ke tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara. Simpul
switching bertujuan menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data
dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat
yang ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa komputer,
terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang
tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan
melalui jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan
kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi.
Simpul yang hanya
terhubung dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk switching data secara
internal (ke jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih,
fungsinya selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station yang
terhubung.
Jalur
simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan Frequency
Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM).
Tidak ada saluran
langsung diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan selalu memiliki lebih
dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station untuk
mempertahankan reliabilitas jaringan.
I.
Jaringan Circuit Switching
Komunikasi circuit switching
melalui 3 tahap :
·
Pembangunan
sirkuit
Sebelum suatu
sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebh dahulu suatu sirkuit ujung-ke-ujung
(station-to-station).
Contoh : Station A hendak
mengirim sebuah permintaan ke simpul 4, yaitu permintaan akan koneksi terhadap
station E. Simpul 4 memilih simpul 5 didasarkan atas informasi routing dan
ukuran-ukuran yang tersedia serta mungkin juga biaya. Lalu mengalokasikan
sebuah channel bebas (menggunakan FDM atau TDM) dan mengirim sebuah pesan
permintaan akan koneksi ke station E. Karena sejumlah station bisa terhubung ke
simpul 4, maka harus diupayakan membangun jalur internal dan station multiple
ke simpul-simpul multiple. Lalu simpul 5 menyediakan channel ke simpul 6 dan
dikaitkan channel ke channel dibagian dalam dari simpul 4. Setelah terhubung
akan dilakukan tes untuk melihat apakah station E sibuk atau siap menerima
kondisi.
·
Transfer
Data
Data yang dibawa
bisa berupa analog atau digital tergantung pada sifat jaringan. Saat pembawa
berkembang menjadi jaringan digital yang benar-benar terintegrasi, penggunaan
transmisi digital (biner) untuk suara dan data menjadi metode yang sangat
dominan. Jalurnya adalah jalur A-4, switching internal melalui 4; channel 4-5,
switching internal melalui 5; channel 5-6, internal switching melalui 6; jalur
6-E. Umumnya koneksi berupa full duplex.
·
Diskoneksi
Sirkuit
Setelah beberapa
periode transfer data, koneksi dihentikan, biasanya oleh salah satu station.
Sinyal harus dirambakan ke simpul 4, 5, dan 6 untuk membebaskan sumber data
yang tersedia.
Catatan :
o
Kapasitas
channel harus disediakan di antara masing-masing pasangan simpul di dalam jaringan.
o
Masing-masing
simpul harus memiliki kapasitas switching internal untuk mengendalikan koneksi
yang diminta.
Kelemahan circuit switching :
§
Bisa
menjadi sangat tidak efisien. Saat tidak ada data yang ditransfer sekalipun
tetap menjalankan fungsinya yaitu sebagai koneksi suara, penggunaannya menjadi
agak tinggi, namun masih tidak mencapai 100%.
§
Untuk
koneksi dari terminal ke komputer, kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi
berlangsung.
§
Dalam
hal kinerja, terjadi suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal
untuk pembentukan panggilan.
Contoh circuit switching :
v
Jaringan
telepon umum
Pada awalnya
dirancang untuk melayani pelanggan telepon analog, yang menyediakan lalu lintas
data secara substansial melalui modem, secara bertahap dikonversikan menjadi
sebuah jaringan digital.
v
Private
Branch Exchange (PBX)
Untuk
interkoneksi telepon di dalam bangunan gedung atau kantor.
v
Jaringan
swasta => Menhubungkan berbagai macam situs
Juga terdiri dari
system PBX, masing-masing situs dihubungkan melalui jalur yang diambil di salah
satu pembawa, seperti AT & T.
v
Data
switch
Mirip PBX,
gunanya untuk menghubungkan perangkat pengolahan data digital, seperti terminal
dan komputer.
Jaringan telekomunikasi publik
bisa digambarkan menggunakan 4 komonen arsitektural umum, yaitu :
a. Pesawat : Perangkat yang
terhubung ke jaringan.
Contoh : telepon.
b. Jalur pesawat : jalur antara
pesawat dan jaringan, disebut juga pelanggan loop atau local loop.
Menggunakan kabel twisted pair,
panjangnya terentang mulai dari beberapa kilometer sampai puluhan kilometer.
c. Pertukaran : merupakan pusat switching di dalam jaringan.
Pusat switching yang secara
langsung mendukung pesawat disebut kantor (end office). Dipergunakan simpul
switching perantara.
d. Trunk : Cabang-cabang diantara
pertukaran.
Membawa sirkuit frekuensi suara
multiple baik menggunakan FDM maupun TDM synchronous. Awalnya disebut system
pembawa.
Keterangan :
Pesawat terhubung
langsung dengan kantor. Untuk menghubungkan 2 pesawat pada kantor yang sama,
dibangun sebuah sirkuit diantara mereka. Bila 2 pesawat terhubung pada kantor
yang berbeda, sirkuit yang ada akan berisi rangkaian sirkuit sepanjang 1 kantor
perantara atau lebih.
Pada gambar,
koneksi antara pesawat a dan b dibangun secara sederhana membentuk koneksi
dalam kantor. Tetapi koneksi antara pesawat c dan d lebih kompleks.
Pada pesawat c,
koneksi dibangun di antara jalur c dan 1 channel pada trunk TDM menuju switch
penghubung. Pada switch perantara, channel tersebut dihubungkan pada channel
yang ada pada trunk TDM menuju kantor d, lalu channel dihubungkan ke pesawat d.
Syaratnya tidak
boleh terdapat suatu penundaan transmisi atau jenis-jenis penundaan tertentu.
Rate transmisi sinyal harus tetap konstan, karena transmisi dan penerimaan
terjadi sekaligus pada rate sinyal yang sama.
Keunggulan circuit switching :
Sekali sebuah circuit ditetapkan,
tidak diperlukan logika jaringan khusus pada station.
III.
Konsep circuit switching
Teknologi circuit switching bisa
optimal dengan cara menentukan operasi simpul circuit switching tunggal. Sebuah
jaringan yang dibangun di sekitar simpul circuit switching terdiri dari
sekumpulan station yang terhubung pada suatu unit switching pusat. Switch pusat
menetapkan jalur khusus diantara 2 perangkat yang ingin komunikasi.
Elemen-elemen simpul circuit
switch :
a. Switch digital : Inti dari system
modern.
Fungsi : untuk menyediakan jalur
sinyal yang jelas di antara sepasang perangkat yang terpasang.
Jalur harus ada
sepasang perangkat yang terpasang dimana terdapat koneksi langsung di antara
mereka. Koneksi yang dilakukan berupa transmisis full duplex.
b. Interface jaringan
Adalah hardware
yang diperlukan dan berfungsi untuk menghubungkan perangkat digital, seperti
perangkat pengolahan data dan telepon digital, ke jaringan telepon analog juga
bisa dipasang bila interface jaringan berisi logic dan mengubahnya menjadi
sinyal digital.
c. Unit Kontrol
Menampilkan 3 task umum :
·
Kontrol
unit berfungsi membangun koneksi.
Dilakukan berdasarkan atas
permintaan dari perangkat yang terpasang.
Tugasnya : Mengendalikan dan
membalas permintaan, menentukan apakah tujuan dalam keadaan bebas, menyusun
jalur sepanjang switch.
·
Unit
kontrol harus mempertahankan koneksi.
Switch digital menggunakan
prinsip time-division, sehingga memerlukan manipulasi dari elemen switch secara
terus menerus. Bit-bit komunikasi ditransfer secara transparan.
·
Unit
kontrol harus memutuskan koneksi.
Baik dalam merespon permintaan
dari salah satu pihak maupun karena permintaannya sendiri.
Karateristik penting dari circuit
switching :
a. Adanya pemblokan
Terjadi bila
jaringan tidak mampu menghubungkan kedua station karena semua jalur yang
tersedia di antara mereka sedang dipergunakan. Konfigurasi pemblokan umumnya
dimungkinkan terjadi untuk mendukung lalu lintas suara, karena diharapkan
sebagian besar panggilan telepon berdurasi pendek jadi hanya sebagian telepon yang
akan dipakai sepanjang waktu.
b. Tidak adanya pemblokan
Memungkinkan
semua station dihubungkan (dalam bentuk pasangan) sekaligus dan menjamin
seluruh permintaan yang ada sepanjang pihak yang dipanggil dalam keadaan bebas.
Dimungkinkan terjadi untuk perangkat pengolahan data. Sebagai contoh, untuk
aplikasi pemasukan data, terminal bisa terus menerus dihubungkan ke komputer
sepanjang waktu.
Teknik-teknik switching internal
terhadap circuit switching tunggal :
a. Space Division Switching
Awalnya
dikembangkan untuk lingkungan analog dan telah dipindahkan ke dunia digital.
Space division switch merupakan salah satu switch dimana jalur sinyal secara
fisik saling terpisah satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).
Maing-masing
koneksi memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang hanya
dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir.
Blok pembangunan
dasar dari switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau gerbang
konduktor yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.
Keterangan Gambar :
o
Masing-masing
station terhubung ke matriks melalui salah satu jalur input atau salah satu
jalur output.
o
Interkoneksi
terjadi diantara dua jalur dengan mengaktifkan persimpangan yang sesuai.
o
Merupakan
matriks crossbar sederhana dengan 10 jalur I/O full duplex.
o
Keterbatasan
matriks crossbar :
§
Jumlah
titik persimpangan berkembang seiring perkembangan jumlah station yang
terpasang sehingga memakan lebih banyak biaya.
§
Hilangnya
titik persimpangan menghalangi koneksi antara kedua perangkat yang jalurnya
melintang di titik persimpangan tersebut.
§
Titik
persimpangan tidak bisa digunakan secara efisien, bahkan bila semua perangkat
yang terpasang dalam kondisi aktif, hanya sebagian kecil saja dari titik
persimpangan yang akan dipakai.
o
Kelebihan
matriks crossbar :
§
Untuk
menetapkan jalur hanya perlu memfungsikan gerbang tunggal.
§
Tidak
adanya pemblokan, jadi sebuah jalur selalu tersedia untuk menghubungkan input
dengan output.
Cara mengatasi keterbatasan
tersebut digunakan switch bertahap-tahap.
Keterangan Gambar:
o
Merupakan
contoh dari switch tahap 3.
o
Kelebihan
:
§
Jumlah
titik persimpangan berkurang sehingga meningkatkan penggunaan crossbar.
§
Terdapat
lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk menghubungkan kedua titik akhir,
sehingga meningkatkan reliabilitasnya.
o
Kelemahan
:
§
Memerlukan
skema kontrol yang lebih kompleks.
Yaitu harus ditentukan jalur
dalam keadaan bebas sepanjang tahapan serta mengaktifkan gerbang yang sesuai.
§
Kemungkinan
adanya pemblokan.
Garis yang lebih tebal
menunjukkan jalur yang sudah dipergunakan. Jadi pada gambar jalur input 10,
tidak bisa dihubungkan dengan output jalur 3, 4, 5.
Cara mengatasi :
q Meningkatkan jumlah atau ukuran
switch-switch perantara, namun akan meningkatkan biaya.
a. Time Division Switching
Teknik-teknik
Time-Division Multiplexing yang synchronous dan digitalisasi suara, baik suara
maupun data bisa ditransmisikan melalui sinyal-sinyal digital.
Secara virtual,
semua circuit switching menggunakan teknik time-division digital untuk
menetapkan sekaligus mempertahankan ‘sirkuit’.
Melibatkan
pembagian aliran bit berkecepatan rendah menjadi bagian-bagian kecil yang
membagi aliran berkecepatan tinggi dengan aliran bit lainnya.
Teknik yang
paling sederhana namun paling popular, yakni TDM bus switching :
Ø
Semua
teknik digital switching didasarkan atas penggunaan TDM synchronous.
Ø
TDM
synchronous memungkinkan aliran bit berkecepatan rendah multiple bersama-sama
memakai semua jalur berkecepatan tinggi.
Ø
Dengan
TDM synchronous, sumber dan tujuan data pada masing-masing jatah waktu sudah
diketahui.
Ø
Setiap
perangkat terhubung ke switch melalui jalur full duplex.
Ø
Jalur-jalur
tersebut dihubungkan melalui gerbang terkontrol menuju bus digital berkecepatan
tinggi.
Ø
Masing-masing
jalur ditetapkan satu jatah waktu untuk menyediakan input.
Ø
Sepanjang
jatah waktu yang berturut-turut pencocokan input atau output yang berlainan
mulai diaktifkan, sehingga sejumlah koneksi bisa dibawa melalui bus yang
digunakan bersama.
Ø
Untuk
sebuah switch yang mendukung, jumlah jatah waktu yang bergiliran berturut-turut
harus sama dengan junlah perangkat.
Ø
Setiap
jatah waktu ditetapkan untuk 1 jalur input dan 1 jalur output.
Ø
Satu
iterasi untuk seluruh jatah waktu disebut frame.
Ø
Jatah
waktu harus menyamakan waktu transmisi input dan penundaan perambatan antara
input dan output.
Ø
Rate
data pada bus harus cukup tinggi sehingga jatah waktu yang muncul cukup
memadai.
TRUNK adalah saluran yang
menghubungkan dua buah node, dimana jumlah saluran di trunk lebih kecil dari
saluran di tiap node. Saluran yang menghubungkan antar sentral-sentral telepon
adalah contoh trunk yang paling populer. Untuk lebih mengerti konsep trunk kita
dapat melihat contoh trunk yg paling sederhana, yaitu saluran telepon yang menghubungkan
PBX di suatu kantor ke sentral Telkom . Tentu saja jumlah line yang
menghubungkan PBX dgn Telkom tidak sebanyak jumlah 'ekstension' yang ada di PBX
tersebut. Ini di lakukan karena kemungkinan kecil sekali semua karyawan di
kantor tersebut menelepon ke luar kantor secara bersamaan. Jika jumlah line
yang dipasang terlalu sedikit maka karyawan yang akan menelpon ke luar kantor
akan mengalami kesulitan, karena line tersebut diantri oleh banyak pemakai,
sedang jika kita memasang line tersebut terlalu banyak akan memakan biaya yang
cukup mahal. Untuk itu kita memerlukan suatu perhitungan yg akurat untuk dapat
memprediksi jumlah kanal yg dibutuhkan.
VLAN
(Virtual Local Area Network) adalah
merupakan pengembangan dari LAN. VLAN adalah suatu model jaringan yang
mirip dengan LAN namun tidak terbatas pada lokasi fisik. Oleh karena itu,
jaringan ini dapat di konfigurasikan secara virtual dan tidak bergantung pada
lokasi fisik peralatan.
Penggunaan
VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat
dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung
pada lokasi workstation.
VLAN
ID adalah suatu informasi yang ditambahkan pada setiap frame untuk mengijinkan
pengiriman frame melalui switch mode trunk, serta untuk memberikan identitas
sebuah VLAN dan digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Dalam
menandai VLAN yang terkait terdapat dua range VLAN ID yaitu:
1. Normal Range VLAN (1 –
1005)
· digunakan untuk jaringan skala kecil
dan menengah.
· Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan
untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
· ID 1, 1002 - 1005 secara default sudah
ada dan tidak dapat dihilangkan.
· Konfigurasi disimpan di dalam file
database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik
switch.
· VLAN
trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab
4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file
database VLAN.
2.
Extended Range VLANs (1006 – 4094)
· Memampukan
para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang
lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah
VLAN lebih dari normal.
· Memiliki fitur yang lebih sedikit
dibandingakn VLAN normal range.
· Disimpan dalam NVRAM (file running
configuration).
· VTP tidak bekerja di sini.
Switch
catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range
Sebuah VLAN Native
ditandai dengan sebuah port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk 802.1Q mendukung
traffic dari banyak VLAN sama seperti traffic yang tidak berasal dari sebuah
VLAN. Trunk adalah link point-to point diantara satu atau lebih interface ethernet
device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas
dari banyak VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan kita untuk
memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi link Trunk digunakan untuk
menghubungkan antar device intermediate. Dengan menggunakan port trunk, dapat
digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.
Sebuah Port pada Switch
Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut
didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan
menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol
keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur
negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang
mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada
DTP, yaitu: Trunk, Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.
Berikut ini diberikan
contoh perintah untuk konfigurasi trunking pada port Fa0/1 sebuah switch.
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface
fa0/1
Switch(config-if)#switchport
mode trunk
Switch(config-if)#end
VLAN Trunk
Kelemahan cara ini adalah
banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih
manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena
itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan
interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu
kabel.
Trunk link tidak dibuat
untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati
antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah mungkin untuk
menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun
dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah
dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk
membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode
untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
VLAN Trunking Protocol
(VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst,
yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi
beberapa Virtual Local Area Network (VLAN). Di dalam artikel VLAN pada beberapa
edisi sebelumnya tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari
beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan
antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang
besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian
VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
TIPE TIPE VLAN
Keanggotaan dalam suatu
VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address,
tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu
VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai
contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1
sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user
tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network
administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN
didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh
user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap
Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network
Interface Card) di setiap workstation.
Kelebihannya apabila user
berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN
tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan
secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe
ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738
272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1
3. Berdasarkan tipe
protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa
berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat
Subnet IP
Subnet IP address pada
suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak
berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan
funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN.Keuntungannya
seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila
berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka
akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC
addresses.
5. Berdasarkan aplikasi
atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk
menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari
semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP
(file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa
digunakan pada VLAN 2.
DataVLAN
Sebuah VLAN data adalah
VLAN yang dikonfigurasi untuk hanya membawa user-generated lalu lintas. Sebuah
VLAN dapat membawa suara berbasis trafik atau lalu lintas digunakan untuk
mengelola saklar, namun lalu lintas ini tidak akan menjadi bagian dari VLAN
data. Ini adalah praktek umum untuk memisahkan lalu lintas suara dan manajemen
dari lalu lintas data. Pentingnya memisahkan data pengguna dari data switch
control manajemen dan lalu lintas suara disorot oleh penggunaan istilah khusus
yang digunakan untuk mengidentifikasi VLAN yang hanya membawa data pengguna -
sebuah "data VLAN". Sebuah VLAN data kadang-kadang disebut sebagai
VLAN pengguna.
Default VLAN
Semua port switch menjadi
anggota VLAN default setelah boot up awal dari saklar. Memiliki semua port
switch berpartisipasi dalam VLAN default membuat mereka semua bagian dari
domain broadcast yang sama. Hal ini memungkinkan setiap perangkat yang terhubung
ke port switch untuk berkomunikasi dengan perangkat lain pada port switch
lainnya. Default VLAN untuk switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 memiliki semua
fitur dari setiap VLAN, kecuali bahwa Anda tidak dapat mengubah nama itu dan
Anda tidak dapat menghapusnya. Layer 2 kontrol lalu lintas, seperti CDP dan
mencakup lalu lintas protokol pohon, akan selalu dikaitkan dengan VLAN 1 - ini
tidak dapat diubah. Dalam gambar, VLAN 1 lalu lintas diteruskan selama batang
VLAN menghubungkan switch S1, S2, dan S3. Ini adalah praktek keamanan terbaik
untuk mengubah default VLAN ke VLAN lain dari VLAN 1; ini memerlukan
mengkonfigurasi semua port pada switch untuk dihubungkan dengan default VLAN
selain VLAN 1. Batang VLAN mendukung transmisi lalu lintas dari lebih dari satu
VLAN. Meskipun VLAN batang disebutkan seluruh bagian ini, mereka dijelaskan
pada bagian berikutnya pada trunking VLAN.
Catatan: Beberapa
administrator jaringan menggunakan "VLAN default" untuk berarti VLAN
selain VLAN 1 didefinisikan oleh administrator jaringan sebagai VLAN bahwa
semua port yang ditugaskan untuk ketika mereka tidak digunakan. Dalam hal ini,
peran hanya itu VLAN 1 memainkan adalah bahwa penanganan Layer 2 kontrol lalu
lintas untuk jaringan.
NativeVLAN
Sebuah VLAN asli
ditugaskan ke port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk 802.1Q mendukung lalu lintas
yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) serta lalu lintas yang tidak
datang dari sebuah VLAN (untagged lalu lintas). Port trunk 802.1Q menempatkan
untagged lalu lintas pada VLAN asli. Dalam gambar, VLAN asli adalah VLAN 99.
Lalu lintas untagged dihasilkan oleh komputer terpasang ke port switch yang
dikonfigurasi dengan VLAN asli. VLAN asli ditetapkan dalam spesifikasi IEEE
802.1Q untuk menjaga kompatibilitas dengan lalu lintas tanpa tanda umum untuk
skenario warisan LAN. Untuk tujuan kita, VLAN asli berfungsi sebagai pengenal
umum pada lawan ujung sebuah link trunk. Ini adalah praktek terbaik untuk
menggunakan VLAN selain VLAN 1 sebagai VLAN asli.
Management VLAN
Sebuah VLAN manajemen
adalah setiap VLAN Anda mengkonfigurasi untuk mengakses kemampuan manajemen
dari switch. VLAN 1 akan melayani sebagai VLAN manajemen jika Anda tidak secara
proaktif menentukan VLAN unik untuk melayani sebagai VLAN manajemen. Anda
menetapkan VLAN manajemen alamat IP dan subnet mask. Switch dapat dikelola
melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP. Karena konfigurasi out-of-the-box sebuah
switch Cisco memiliki VLAN 1 sebagai VLAN default, Anda melihat bahwa VLAN 1
akan menjadi pilihan yang buruk sebagai VLAN manajemen; Anda tidak ingin
pengguna sewenang-wenang menghubungkan ke saklar untuk default ke VLAN
manajemen. Ingat bahwa Anda mengkonfigurasi VLAN manajemen VLAN 99 di Konsep
Beralih Dasar dan bab Konfigurasi.
Pengertian Mode Access dan
Trunk
Ø Mode Access adalah mengatur config yang ada
pada suatu vlan agar terhubung dengan jaringan vlan yang lainnya.
Ø Trunk pada VLAN adalah link point-to-point
diantara satu atau lebih dari interface Ethernet dan perangkat lain jaringan,
yang dimana merupakan saluran untuk VLAN antara switch dan router. Trunk
membawa lalu lintas untuk memperluas VLAN melintasi seluruh jaringan. [1]
Proses Tagging pada VLAN
VLAN Tagging adalah sebuah
standar jaringan yang ditulis oleh kelompok kerja IEEE 802.1 mengizinkan
beberapa jaringan bridge untuk transparan berbagi link jaringan fisik yang sama
tanpa kebocoran informasi antara jaringan. IEEE 802.1Q - bersama dengan bentuk
singkat dot1q - biasanya digunakan untuk merujuk pada protokol enkapsulasi yang
digunakan untuk menerapkan mekanisme ini melalui jaringan Ethernet.
IEEE 802.1Q mendefinisikan
arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan model konseptual
tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan 802.1D IEEE protokol
spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi
dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah switch dengan kemampuan
lapisan-3, atau router. [2]
Konfigurasi VLAN dan
TRUNKS
Buat Database VLAN pada
Switch.
Switch>enable
Switch#vlan
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 2 name
guest
VLAN 2 added:
Name: guest
Switch(vlan)#vlan 3 name
student
VLAN 3 added:
Name: student
Switch(vlan)#vlan 4 name
lecture
VLAN 4 added:
Name: lecture
Switch(vlan)#exit
APPLY completed.
Exiting….
Switch#
Masuk ke Global
Configuration Mode dan lakukan Grouping Port.
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 2
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 2
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 3
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 3
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/5
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 4
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport
mode access
Switch(config-if)#switchport
access vlan 4 [3]
Sumber Referensi:
http://orizasatifa.blogspot.com/2010/07/spanning-protocol-port-mirrortrunking-n.html
mantab gan
BalasHapussolder infrared